Maruf Amin Dukung Pendirian Bank Syariah Muhammadiyah untuk Kuatkan Ekonomi Umat

Featured Image

Dukungan Maruf Amin untuk Bank Syariah Muhammadiyah

Mantan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif Muhammadiyah dalam mendirikan bank syariah. Menurutnya, langkah ini menjadi bentuk nyata penguatan ekonomi berbasis syariah di Indonesia. Ia menilai, dengan semakin banyaknya institusi keuangan syariah yang berdiri, maka akan semakin besar peluang pengembangan sistem ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Menurut Ma'ruf Amin, perluasan institusi kesyariahan seperti bank syariah akan memberikan kontribusi positif dalam menghidupkan fikih muamalah. Ia menekankan bahwa hal tersebut sangat penting dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. "Saya kira kita semua yang membangun, memperbanyak institusi kesyariahan itu akan menghidupkan, itu bagus sekali, itu akan menghidupkan fikih muamalah," ujarnya.

Selain itu, Ma'ruf Amin juga menyambut baik kehadiran pihak-pihak yang berinisiatif membuka bank baru berbasis syariah. Ia menilai, inisiatif ini dapat memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang halal. "Jadi menurut saya hal itu harus didorong," tambahnya.

Langkah Muhammadiyah dalam mendirikan bank syariah mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan. Tak hanya oleh para tokoh agama, tetapi juga oleh masyarakat umum yang melihatnya sebagai upaya nyata dalam memperkuat ekonomi berbasis syariah. Selain itu, keberadaan bank syariah ini juga dinilai mampu menegakkan prinsip-prinsip fikih muamalah di tengah masyarakat.

Perkembangan Bank Syariah Matahari

Pada akhir Juni 2025, BPR Matahari Artadaya milik Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka resmi dikonversi menjadi Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Nama Bank Syariah Matahari kemudian diberikan kepada lembaga keuangan ini setelah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih fokus pada penguatan BPRS Matahari sebelum melakukan rencana pembangunan Bank Umum Syariah (BUS) Muhammadiyah. Meski ada desakan dari bawah, ia menegaskan bahwa belum ada rencana serius untuk mendirikan BUS dalam waktu dekat.

Menurut Anwar Abbas, beberapa faktor penting harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum Muhammadiyah bisa membangun BUS. Hal-hal tersebut antara lain: kebutuhan modal, jaringan yang kuat, teknologi informasi yang memadai, serta sumber daya manusia yang berkualitas.

OJK juga menunjukkan harapan agar Muhammadiyah memiliki BPRS yang kuat. Hal ini diharapkan menjadi cikal bakal bagi berdirinya Bank Umum Syariah Muhammadiyah di masa depan. Selain itu, OJK telah menyampaikan surat resmi kepada PP Muhammadiyah terkait rencana merger beberapa BPRS yang berada dalam lingkaran organisasi Muhammadiyah. Rencana ini diharapkan mampu memperkuat posisi Muhammadiyah dalam dunia perbankan syariah.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال