UMKM Syariah Target Pasar Global Melalui Pameran Perdagangan Halal Terpadu

UMKM Syariah Target Pasar Global Melalui Pameran Perdagangan Halal Terpadu

Tren Peningkatan Permintaan Produk Halal Indonesia

Permintaan global terhadap produk halal Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, baik dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun pasar non-Muslim. Dalam konteks ini, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis syariah semakin diarahkan untuk menjangkau pasar internasional melalui pendekatan perdagangan yang lebih terstruktur dan kolaboratif.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyelenggaraan Muslim LifeFest 2025 yang akan digelar akhir Agustus di ICE BSD, Tangerang, Banten. Ajang ini menghadirkan lebih dari 230 brand halal dari berbagai sektor, termasuk fashion muslim, kuliner, teknologi, pendidikan, dan komunitas. Beberapa peserta berasal dari luar negeri, seperti Malaysia, Arab Saudi, Iran, Jepang, dan Palestina.

Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Sutarnas Marpaung, menyatakan bahwa kegiatan semacam ini memberi peluang bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan dan memahami dinamika perdagangan lintas negara.

“Permintaan ekspor produk halal Indonesia terus meningkat, baik dari negara OKI maupun pasar non-Muslim. Kegiatan ini memberi ruang bagi UMKM untuk menjajaki pasar global dan membangun koneksi perdagangan,” ujar Rachmat dalam keterangannya.

Zona perdagangan seperti Jakarta Halal Expo & Conference (JHEC) turut berperan sebagai titik temu antara produsen lokal dan pembeli internasional. Melalui sesi konferensi, pictfest, dan business matching, pelaku usaha difasilitasi untuk memahami tren industri halal global serta menjajaki peluang ekspor secara langsung. Pendekatan ini dinilai lebih interaktif dibanding metode promosi konvensional.

Keterlibatan pelaku usaha dari berbagai daerah juga menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi syariah tidak lagi terpusat di kota-kota besar. Model desentralisasi ini membuka ruang bagi UMKM dari wilayah yang lebih luas untuk masuk dalam rantai nilai halal secara berkelanjutan.

Tantangan dan Peluang bagi UMKM Syariah

Di tengah meningkatnya minat konsumen terhadap produk berbasis nilai, tantangan utama bagi UMKM syariah terletak pada konsistensi kualitas, daya saing, dan kemampuan beradaptasi dengan standar internasional. Kegiatan seperti Muslim LifeFest dirancang sebagai ruang terbuka bagi pelaku usaha untuk saling belajar dan membangun jejaring.

Direktur Lima Events, Taufik Surya Hidayat, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menggabungkan berbagai aspek dalam satu wadah yang inklusif.

"Kami melihat Muslim LifeFest sebagai ruang kolaboratif yang menggabungkan aspek ekonomi, pendidikan, dan spiritualitas dalam satu wadah. Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong praktik muamalah yang lebih aktif di kalangan masyarakat dan membuka peluang bagi pengembangan ekonomi syariah,” ujarnya.

Selain Muslim LifeFest, Indonesia juga memiliki sejumlah kegiatan serupa yang mengusung konsep gaya hidup halal secara terpadu, seperti Muslim LifeFair yang diselenggarakan di Bekasi, Bogor, dan Yogyakarta. Jakarta Halal Expo & Conference (JHEC) juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan tersebut.

Upaya Berkelanjutan dalam Membentuk Ekosistem Perdagangan Halal

Meski berbeda dalam skala dan fokus, kegiatan-kegiatan ini menunjukkan adanya upaya berkelanjutan untuk membentuk ekosistem perdagangan halal yang tersebar secara regional dan tematik, dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif. Ini mencerminkan komitmen pemerintah dan pelaku usaha untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global halal.

Beberapa inisiatif lain juga telah diluncurkan untuk mendukung pertumbuhan industri halal, termasuk program pelatihan, akses pembiayaan, dan pengembangan infrastruktur. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM syariah mampu bersaing dan berkembang secara berkelanjutan.

Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, Indonesia berpotensi menjadi pusat perdagangan halal yang menghubungkan berbagai negara dan komunitas. Dengan begitu, produk halal Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga mendapatkan tempat di pasar internasional.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال