Enam Program Unggulan BI Kuatkan Ekonomi Syariah Nasional

Featured Image

Strategi Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia

Bank Indonesia (BI) menunjukkan komitmen kuatnya untuk terus mendorong penguatan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan enam program unggulan yang akan menjadi pilar strategis baru dalam membangun Indonesia sebagai arus baru ekonomi syariah yang berdaya saing global.

Enam program ini lahir dari tiga strategi utama BI yang telah dijalankan selama satu dekade terakhir, yaitu memperkuat mata rantai ekonomi halal, memperluas akses keuangan syariah, serta meningkatkan literasi ekonomi syariah. Perry menjelaskan bahwa meskipun konsep dasarnya tetap sama, kini BI menyampaikan inisiatif yang lebih spesifik dan terstruktur.

Program Pertama: Gerbang Santri

Program pertama yang diperkenalkan adalah Gerbang Santri, singkatan dari Gerakan Pengembangan Pesantren dan Rantai Nilai Halal. Melalui gerakan ini, pesantren tidak hanya dianggap sebagai pusat pendidikan, tetapi juga menjadi pusat ekonomi umat. Pemberdayaan dilakukan melalui peningkatan produktivitas usaha, digitalisasi bisnis, serta tata kelola keuangan pesantren yang lebih profesional.

Perry menekankan pentingnya memperkuat peran pesantren sebagai sentral ekonomi. Dengan demikian, pesantren dapat memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.

Program Kedua: Jawara Ekspor

Jawara Ekspor, singkatan dari Jaringan Wirausaha Syariah Mendorong Ekspor, bertujuan membentuk jaringan bisnis pesantren dan pelaku usaha halal agar terhubung dengan pasar global. Perry menekankan perlunya membangun agregator dan sistem informasi ekspor yang terintegrasi, memperkuat akses pasar, serta memastikan produk halal Indonesia memenuhi standar internasional.

Dengan adanya program ini, pelaku usaha halal dapat lebih mudah memasarkan produk mereka ke luar negeri, sehingga meningkatkan daya saing produk lokal.

Program Ketiga: Gemah Halal

Gemah Halal atau Gerakan Berjemaah Akselerasi Halal fokus pada memperluas pasar produk halal dari hulu ke hilir. Langkah-langkahnya mencakup percepatan sertifikasi halal, peningkatan produksi bahan baku halal, penguatan peran halal center di daerah, serta perlindungan konsumen.

Perry berharap dengan program ini, pasar produk halal semakin berkembang, baik di tingkat lokal maupun internasional.

Program Keempat: Sapa Syariah

Sapa Syariah merupakan sinergi antara perdagangan dan pembiayaan syariah. Tujuannya adalah untuk memperkuat akses keuangan bagi pelaku usaha syariah. Perry menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memastikan penggunaan dana syariah lebih efektif dan luas, termasuk dalam pengembangan infrastruktur keuangan.

Program Kelima: Kanal Ziswaf

Kanal Ziswaf, singkatan dari Kolaborasi Nasional Pengembangan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf, bertujuan mendorong sinergi antar lembaga dalam menyalurkan pembiayaan sosial secara efektif. BI akan memperkuat kerja sama ini, termasuk melalui digitalisasi, agar penyaluran zakat dan wakaf bisa lebih cepat dan transparan.

Program Keenam: Lentera Emas

Lentera Emas adalah program yang berfokus pada literasi dan inklusi ekonomi syariah. Program ini akan memperluas edukasi publik melalui festival ekonomi syariah dan berbagai kampanye literasi. Tujuannya adalah membangun kesadaran masyarakat tentang manfaat ekonomi syariah serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sistem keuangan syariah.

Perry menegaskan bahwa langkah-langkah ini adalah kelanjutan dari upaya panjang yang telah dimulai sejak BI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar sarasehan nasional ekonomi syariah pada Mei 2015. Ia berharap silaturahmi ini memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak dan memberikan berkah bagi kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال