Penumpang Muslim Kesal, Singapore Airlines Minta Maaf

Featured Image

Kesalahan Pelayanan Makanan Non-Halal pada Penumpang Muslim

Singapore Airlines (SIA) telah mengungkapkan permintaan maaf setelah terjadi kesalahan pelayanan makanan non-halal kepada seorang penumpang Muslim. Kejadian ini berlangsung dalam penerbangan SQ24 dari Singapura ke New York pada 7 Juli 2025, di mana salah satu penumpang kelas bisnis diberikan hidangan yang mengandung daging babi.

Public Relations Manager Indonesia Singapore Airlines, Kleopas Danang Bintoroyakti, menyampaikan bahwa pihak maskapai sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan tersebut. Ia menjelaskan bahwa awak kabin yang bertugas adalah staf junior yang tidak memahami bahwa bahan makanan tertentu seperti prosciutto mengandung daging babi.

Sebelumnya, sebuah laporan digital Singapura, Mothership, mencatat bahwa penumpang bernama Jey menerima hidangan Salad Mediterania Panggang dengan Prosciutto. Jey sempat bertanya tentang prosciutto dan memastikan apakah hidangan tersebut mengandung bacon (daging babi). Awak kabin memberikan jawaban yang menunjukkan bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi.

Setelah menikmati hidangan tersebut, Jey merasa asing dengan rasa dan tekstur makanan yang tidak biasa. Setelah mencari tahu lebih lanjut, ia mengetahui bahwa prosciutto merupakan olahan daging babi. "Saya benar-benar terkejut," ujar Jey.

Setelah mengetahui bahwa makanan yang diberikan bukanlah halal, Jey melaporkan kejadian tersebut kepada kru kabin. Awak kabin kemudian segera meminta maaf, menarik kembali hidangan, dan menawarkan pilihan alternatif.

Kompensasi yang Diberikan

Jey kemudian mengajukan keluhan resmi kepada Singapore Airlines. Awalnya, maskapai menawarkan voucer KrisShop senilai 150 dolar Singapura atau sekitar Rp 1,9 juta. Namun, Jey menolak tawaran tersebut. Selanjutnya, kompensasi ditingkatkan menjadi 15.000 mil KrisFlyer, lalu menjadi 30.000 mil, tetapi Jey tetap menolak.

"Tiada orang beriman, Muslim, Yahudi, Hindu, atau lainnya, yang akan dengan sengaja melanggar hukum makanan suci demi imbalan 30.000 mil," ujar Jey. Ia juga menunjukkan riwayat transaksi sebesar 10.000 dolar Singapura untuk membayar penerbangan kelas bisnis tersebut.

Tindakan Perbaikan dari Singapore Airlines

Menyadari pentingnya masalah ini, Singapore Airlines memperketat pelatihan awak kabin serta prosedur layanan. Fokus utamanya adalah pemahaman kandungan bahan makanan dan komunikasi yang jelas kepada pelanggan. Danang menjelaskan bahwa pihak maskapai terus berkomunikasi langsung dengan pelanggan yang terdampak untuk memastikan penanganan yang tepat.

Maskapai juga menegaskan komitmen penuh untuk menghormati keberagaman agama dan budaya seluruh pelanggan.

Imbauan untuk Pesanan Makanan Khusus

Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, Singapore Airlines mengimbau penumpang dengan kebutuhan makanan khusus, termasuk yang berkaitan dengan kebutuhan religi, untuk melakukan pemesanan Special Meal sebelum penerbangan.

Layanan Book the Cook, yang tersedia untuk penumpang Suites dan First Class serta Business Class, juga disebutkan dalam laman resmi SIA. Penumpang diingatkan bahwa menu Book the Cook hanya berlaku untuk hidangan utama. Jika memilih hidangan utama tanpa daging, maka hidangan pembuka atau penutup mungkin mengandung daging atau produk sampingan hewan.

Oleh karena itu, SIA menyarankan penumpang dengan kebutuhan diet khusus untuk memilih dari berbagai macam Special Menu yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال